Saturday, May 7, 2011

Tips untuk Menjaga Kebersihan Hati

“Sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal darah. jika segumpal darah tersebut baik maka akan baik pulalah seluruh tubuhnya, adapun jika segumpal darah tersebut rusak maka akan rusak pulalah seluruh tubuhnya, ketahuilah segumpal darah tersebut adalah hati.” (Hadits Riwayat bukhari dan Muslim)

Hati merupakan bagian tubuh yang paling penting karena ia adalah penggerak tubuh untuk melakukan perbuatan2 anggota2,tubuh lainnya, jika hati tersebut adalah hati yang baik,maka seluruh anggota tubuhnya akan tergerak untuk melakukan hal-hal yang baik, adapun jika hatinya adalah hati yang buruk maka tentunya juga akan membawa anggota2 tubuhnya melakukan hal-hal yang buruk. Hati adalah perkara utama untuk memperbaiki manusia, Jika seseorang ingin memperbaiki dirinya maka hendaklah ia memperbaiki hatinya dahulu.

Membersihkan hati dari sifat2 yang tercela merupakan perkara yang sangat penting,salah satu perkara yang utama agar hati kita selalu bersih yaitu dengan belajar selalu melihat kebaikan orang lain dan lihatlah keburukan diri sendiri.saat ini kita sudah sering melihat dan mendengar betapa dengan senangnya orang membuka dan mencari2 kesalahan dan keburukan orang lain,sedangkan dia sendiri enggan mencari2 kesalahan dan keburukan dirinya sendiri.

Dalam sebuah hadits juga dijelaskan :

Barangsiapa yang menutupi aib saudara muslimnya, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia maupun di akhirat,dan barangsiapa membuka aib saudara muslimnya,maka Allah akan buka aibnya di dunia maupun di akhirat (Hadits Riwayat Muslim dari Abu Hurairah)

Jikalau kita ingin mengingatkan atau menegur seseorang,maka kitapun harus siap diingatkan dan ditegur,jika kita tidak mau diingatkan,lebih baik kita diam.Bukankah diam itu emas?? Begitu kata Aa Gym..hehehe..Daripada kita sibuk mencari2 kesalahan orang lain,lebih baik kita sibuk untuk mencari2 kesalahan diri sendiri,itu akan lebih bermanfaat untuk menjaga agar hati selalu bersih.

Lihatlah selalu kebaikan orang lain,jangan selalu melihat keburukan orang lain,kemudian lihatlah selalu keburukan diri sendiri,jangan selalu melihat kebaikan diri sendiri.Jikalau orang lain mempunyai 99 keburukan,maka lihatlah 1 kebaikannya,dan jikalau kita mempunyai 99 kebaikan,maka lihatlah 1 keburukan kita.

Saya jadi teringat salah seorang ulama yang menafsirkan ayat yang berbunyi :

Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya” (QS. Ar-Ra’du (13):11 ).

Beliau menafsirkan bahwa yang dimaksud nasib di ayat tersebut adalah hati,karena jika hati2 manusia ini dirubah menjadi baik,maka amalan2 yang keluar dari tubuh manusia itu akan baik,jika amalan2 manusia itu baik,maka akan memberikan manfaat untuk semua manusia,dan menjadi asbab hidayah untuk seluruh alam,sehingga islam benar2 menjadi rahmatan lil ‘alamin.

Sayapun mengutip perkataan beliau,agar setiap sebelum tidur kita selalu mennghisab diri,apa yang telah dilakukan hari ini,yang menarik beliau utarakan adalah agar menghisab kesalahan2 atau dosa2 kita,bukan menghisab kebaikan2 kita,lakukanlah hal tersebut bersamaan dengan melakukan sholat taubat.Begitulah amalan orang2 sholih terdahulu, “Hisablah dirimu,sebelum kamu dihisab diakhirat nanti”.

No comments: